Siapakah...

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
TK. Muslimat I Kebungson Gresik, MI. Poemusgri Gresik, SDN. Latsari I Tuban,SMPN 3 Tuban, SMAN 1 Tuban, SMAN 16 Surabaya, Univ. Airlangga Surabaya, Univ. Gadjah Mada Yogyakarta

SUARA HATI BUAT BUNDA TERCINTA

Bunda, terimakasih . . .
Karena telah sembilan bulan lamanya ,
Ananda selalu terlindungi dalam rahim bunda ,
Kehati-hatian bunda untuk duduk, berdiri, berjalan dan tidur ,
Itu karena untuk keselamatan ananda ,
Pun bila bunda memperhatikan asupan makanan ,
Itu karena untuk kesehatan ananda . . .

Bunda, terimakasih . . .
Karena tepat tanggal enam bulan delapan tahun sembilan belas tujuh puluh empat ,
Bunda telah menghantarkan ananda dengan selamat ,
Hingga ananda bisa menjalani takdir baru di dunia ini . . .
Sejuta rasa sakit tak bunda pedulikan ,
Bahkan nyawa sendiripun bunda pertaruhkan ,

Oh bunda . . .
Andaikan saat itu ananda bisa tersenyum ,
Maka akan ananda persembahkan senyum itu buat bunda ,
Namun maaf bunda ,
Ananda masih terlalu lemah ,
Sehingga hanya menangis yang ananda bisa ,
Sekali lagi maaf, bunda . . .

Bunda, terimakasih . . .
Telah menemani kenakalan ananda ,
Telah mendoakan setiap langkah ananda ,
Dan telah memaafkan semua kesalahan ananda . . .
Keikhlasan dan ketulusan bunda ,
Takkan pernah bisa ananda balas,
Meski dengan kebaikan setinggi langit sekalipun . . .

Bunda, terimakasih . . .
Atas banyak pelajaran hidup yang bunda ajarkan ,
Yakni selalu sujud pada Yang Maha Kuasa ,
Agar hormat pada suami kelak ,
Punya welas asih pada sesama ,
Serta mencoba untuk sabar dan ikhlas dalam setiap langkah ,
Ah, betapa indahnya semua itu, bunda . . .

Tetapi . . .
Mengapa bunda biarkan penyakit bunda yang menang?
Mengapa semuanya begitu cepat berlalu, bunda?
Sekarang bunda ada di mana?
Padahal, belum ada yang bisa ananda persembahkan buat bunda ,
Padahal, ananda belum bisa jadi hamba Allah yang baik bunda ,
Detik-detik kepergian bunda yang terjadi di depan mata ,
Betapa itu sangat berpengaruh bagi ananda,
Ya , apakah bunda tahu ?
Hingga detik ini ,
Tujuan hidup ananda tidak seutuh dulu lagi, bunda . . .

Kini,
Yang tertinggal hanyalah rasa kangen, bunda . . .
Amarah, senyum serta belaian bunda, ananda kangen semuanya ,
Dan yang terpenting, adalah pada doa bunda ,
Benar, bunda . . .
Tak ada yang seampuh dan semumpuni doa bunda ,
Doa bunda, adalah pagar terkuat yang bisa melindungi ananda ,
Doa bunda, adalah yang bisa menyelamatkan ananda . . .

Ya Allah ,
Tidak bisakah KAU kembalikan bunda, meski hanya sejenak saja?
Sejenaaak saja !!
Astaghfirullaah al adziim . . .
Mohon ampun atas jeritan hati hambaMU ini ,
Karena takdirMU, sepertinya tak kuasa hamba jalani . . .

Ah. . . tidak !! Tidak !!
Ikhlas sajalah . . .
Ya bunda , ananda harus ikhlas ,
Karena ananda yakin , bunda sudah tenang di sampingNYA ,
Jangan khawatir tentang amal jariyah, bunda . . .
Karena dari sini, di setiap waktu ,
Ananda selalu mengirim doa buat bunda ,
Oh ya bunda ,
Sungkem ananda buat ayahnda ya . . .

Goresan tinta ini, adalah suara hati sangNana.

Tidak ada komentar: